Selasa, 18 Agustus 2015

Untukmu.. Ran.

Aku mencintaimu bagaimana kamu menggenggam erat jemari Ibumu. Membuatku merasa nyaman akan berada disana pada satu waktu.
Aku mengagumimu bagaimana kerasnya kamu menuntut ilmu dan menjaga Ibumu pada saat yang sama, menunjukan bahwa kau kelak akan menjadi sosok istri dan Ibu yang luar biasa.
Cinta bisa datang kapan saja, tanpa aba-aba ataupun sepatah kata.
Dan apa kau tahu sayang? Bahkan setiap kali kau tertawa, aku selalu jatuh pada sosok yang sama.

Bukan kata-kata indah yang aku harapkan, sayang.
Karena lidah tak bertulang dan bibir bisa berkata tak benar.
Dan aku tahu dan kau pun pasti tahu bahwa perempuan yang baik-baik tidak akan menghabiskan waktunya hanya untuk membual belaka.
Sibukku dan sibukmu kelak nanti akan terbayar pada hari dimana kita bersanding bersama diikuti oleh satu irama nafas yang mengikat selamanya.

Namun , aku takkan memaksa jika kamu tidak ingin menjadi terikat selamamya ataupun menjadi tua bersama.
Karena cinta tak sepatutnya mengerat kuat, namun ia hanya bisa bergandeng tangan.
Bagaimana bisa kita berjalan sedang engkau ingin berlari kencang?
Meski hati akan selalu tahu ke mana ia harus pulang.

Jika memang namamu yang dituliskan untuk menjadi satu dengan jiwa...
Semoga kau tidak akan ke mana-mana disaat ragaku menua.
Semoga kau tidak akan bosan jika suatu saat nanti apa yang aku ucap hanya itu-itu saja.
Semoga kau akan menjadi pendamping yang kelak akan menuntunku ke Surga-Nya.